" "Sesungguhnya (pada semuanya itu) ada tanda-tanda (yang membuktikan keesaan Allah, kekuasaan, kebijaksaan dan keluasaan rahmat-Nya) bagi kaum yang (mahu) menggunakan akal fikirannya...” ((Surah al-Baqarah, ayat 164))

...Baitul Dakwah...

Kasih Tercipta...bersamanya menyusuri jalan....

Al Khansa ibu 4 mujahid sejati

Sunday, July 11, 2010

Al-Khansa dilahirkan pada zaman jahiliyah dan membesar di tengah suku bangsa Arab yang mulia, iaitu Bani Mudhar. Sehingga banyak sifat mulia yang terdapat dalam diri Al-Khansa. la adalah seorang yang fasih, mulia, murah hati, tenang, pemberani, tegas, tidak kenal pura-pura, suka terus terang. Dan selain keutamaan itu, ia pun pandai bersyair.

Diriwayatkan bahawa ketika Adi bin Hatim dan saudarinya, Safanah binti Hatim datang ke Madinah dan menghadap Rasulullah SAW, maka berkata, “Ya Rasulullah, dalam golongan kami ada orang yang paling pandai dalam bersyair dan orang yang paling pemurah hati, dan orang yang paling pandai berkuda.” Rasulullah SAW bersabda, ‘Siapakah mereka itu. Sebutkanlah namanya.’ Adi menjawab, ‘Adapun yang paling pandai bersyair adalah Umru’ul Qais bin Hujr, dan orang yang paling pemurah hati adalah Hatim Ath-Tha’i, ayahku. Dan yang paling pandai berkuda adalah Amru bin Ma’dikariba.’ Rasulullah SAW menjawab, “Apa yang telah engkau katakan itu salah, wahai Adi. Orang yang paling pandai bersyair adalah Al-Khansa binti Amru, dan orang yang paling murah hati adalah Muhammad Rasulullah, dan orang yang paling pandai berkuda adalah Ali bin Abi Thaiib.’

Al-Khansa berkahwin dengan Rawahah bin Abdul Aziz As. Dari pernikahan itu mereka dikurniakan empat orang anak lelaki. Dan melalui pendidikan dari tangan-tangannya, keempat anak lelakinya ini telah menjadi pahlawan-pahlawan Islam yang terkenal. Dan Khansa sendiri terkenal sebagai ibu dari para syuhada’ disebabkan dorongannya terhadap keempat anak lelakinya yang telah gugur syahid di medan Qadisiyah.

Sebelum peperangan melawan tentera Persia bermula, keempat-empat puteranya berebut-rebut untuk keluar berjihad dan memilih siapakah yang harus tinggal di rumah menemani ibu mereka, keempatnya saling tunjuk menunjuk kepada yang lain untuk tinggal di rumah. Masing-masing ingin turut berjuang melawan musuh fi sabilillah. Rupanya, pertengkaran mereka itu telah didengari oleh ibunda mereka, Al-Khansa. Maka Al-Khansa telah mengumpulkan keempat anaknya, dan berkata, ‘Wahai anak-anakku, sesungguhnya kalian memeluk agama ini tanpa paksaan. Kalian telah berhijrah dengan kehendak sendiri. Demi Allah, yang tiada Tuhan selain Dia. Sesungguhnya kalian ini putera-putera dari seorang lelaki dan dari seorang perempuan yang sama. Jika kalian telah melihat perang, singsingkanlah lengan baju dan berangkatlah, majulah paling depan nescaya kalian akan mendapatkan pahala di akhirat. Wahai anakku, sesungguhnya tiada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad itu Rasul Allah. lnilah kebenaran sejati, maka untuk itu berperanglah dan demi itu pula bertempurlah sampai mati’. Pemuda-pemuda itu pun keluar menuju ke medan perang. Mereka berjuang mati-matian melawan musuh, sehingga banyak musuh yang terbunuh di tangan mereka. Akhirnya nyawa mereka sendirilah yang tercabut dari tubuh-tubuh mereka.

Ketika ibunda mereka, Al-Khansa, mendengar kematian anak-anaknya dan kesyahidan semuanya, sedikit pun ia tidak merasa sedih. Bahkan ia telah berkata, ‘Alhamdulillah yang telah memuliakanku dengan syahidnya putera-puteraku. Semoga Allah segera memanggilku dan berkenan mempertemukan aku dengan putra-putraku dalam naungan Rahmat-Nya yang kukuh di syurgaNya yang luas.’

0 comments:

....Bersaksilah Aku....

....Ya Bunnaya....

'Ammar Yaasir Bin Hafiz Anuar..Lahirnya dirimu di waktu yang telah ditetapkan oleh Sang Pencipta

Terapi Alam